January 19, 2011

Paying it forward

Dulu aku berpikir, karma adalah sebuah hubungan dua arah antara aku entah sebagai pelaku maupun korban dengan seseorang lain. Bila orang itu menyakiti aku, maka aku akan berusaha atau berharap agar orang itu mendapat konsekuensinya secepat mungkin, jika memungkinkan dariku. Mungkin ini berhubungan dengan karakterku sebagai control freak yang selalu mau set the beginning and the end. Tapi seiring waktu, aku menyadari bahwa hidup tidak selalu bisa kita kendalikan.. Hidup kita dan manusia lain disekeliling kita itu saling terhubung, seperti rizoma, tangled spider web. Kita memberi, menerima, tidak hanya dari dua arah, melainkan dari segala penjuru, dimana terkadang bahkan tidak kita sadari.

Beberapa bulan lalu ada seorang adik kecil yang mengalami kesusahan.. Apa yang dia alami ini pernah aku lalui sendiri.. It's a well trodden path. Dan saat aku lalui kesulitan itu dulu, aku pun dengan tidak sengaja berkenalan dengan orang orang yang mengalami hal sama.. Dan dari sana kita saling belajar, saling menguatkan.. Satu orang spesial yang senasib sependeritaan denganku bernama Puri. Adik kecilku ini bersahabat dekat dengan Puri yang sekarang tinggal dibelahan dunia lain. Saat Puri mengalami kesulitan, adikku berada disampingnya, menjadi shoulder to cry on-nya.
Adikku, di titik terendahnya berkata kepada Puri,"Aku disisimu saat kamu jatuh, kenapa kamu tidak disini waktu aku butuh kamu?"
Spontan aku menjawab,"Tidak apa-apa. Puri ada untukku. Dan sekarang aku disini untuk kamu."

Ada sesuatu yang membukakan mata di moment ini. Kita semua terdiam dan menyadari betapa lucunya hidup. Aku belajar untuk kuat lagi bersama Puri.. Adikku menopang Puri saat dia lemah, dan aku berada disisi adikku saat dia perlu seseorang untuk menangis. Betapa hidup itu seperti sebuah lingkaran besar, dimana kita semua tidak sadar bahwa kita terlibat.. Saat aku lemah, aku butuh orang lain.. Saat aku sudah kuat berdiri lagi diatas kedua kakiku, aku menopang orang lain.. Dan kuharap saat dia kuat nanti, dia akan give the lesson forward dan menopang orang-orang lain yang dia temui di jalannya didepan. Semoga roda ini akan terus berputar.

Sebuah cerita indah,
Dimalam bersalju lebat, sebuah Mercedes Benz dengan seorang nenek pengemudinya mogok karena ban pecah ditengah jalan sepi. Si nenek ketakutan, kedinginan sendirian di daerah asing yang tak dia kenal. Tiba tiba dibelakang datang sebuah mobil tua dengan pengemudinya, seorang pria dengan wajah lelah. Si pria melihat wajah nenek yang ketakutan dan menenangkannya dan menawarkan untuk mengganti ban mobil Benz nenek itu. Setelah beberapa lama, mobil si nenek bisa berjalan lagi. Si nenek dengan penuh rasa terima kasih menawarkan sejumlah uang kepada pria itu.. Si pria menolak dengan senyum letih, dan berkata bahwa dia membantu dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan. Si nenek yang tersentuh bertanya, apa yang harus dia lakukan untuk membalas kebaikan si pria. Si pria hanya berkata,"Pay it forward." dan melambaikan tangan pada si nenek.

Si nenek mengemudi ditengah hujan salju dan akhirnya sampai di sebuah kota kecil. Disana dia masuk ke sebuah kafe kecil. Di kafe itu si nenek dilayani oleh seorang pelayan yang sedang hamil tua dan kelihatan lelah namun tetap tersenyum manis. Saat si nenek pergi dari kafe itu, dia meninggalkan sejumlah uang untuk si pelayan dengan catatan,"Terimalah uang ini. Aku ditolong oleh orang asing, dan aku sedang membayar kebaikannya." Si pelayan terpana dan bergegas pulang. Dirumah ia mengecup pipi suaminya yang tertidur lelah sambil berpikir sendiri,"Sayang, doa kita didengar. Kamu tidak perlu memusingkan biaya persalinan lagi.. Jumlah uang ini lebih dari cukup." Suaminya yang terbangun oleh kecupan istrinya tersenyum,"Maaf aku tertidur, Sayang, aku agak lelah, karena tadi mengganti ban mobil ditengah badai salju."

No comments: