December 15, 2009

Ngeyelisme malam Selasa

Saya punya interes besar ke humanisme dan sejarah. Makanya saya suka pergi ke bekas kamp konsentrasi NAZI di Jerman sini, atau lokasi bersejarah lainnya, spt Waterloo, dsb. Ada teman saya disini, kandidat PHD ekonomi sekaligus pengamat politik kurang kerjaan yang agak freak karena suka juga sama yang aneh2 begini (:p) berkomentar, "Eksposur loe ke sejarah bener-bener mengagumkan. Keren, sungguh. Elo 1 dari 1000 orang muda yang begitu Wie" ---> tuh kan, terbukti dia itu freak, karena penggunaan kata2nya tidak lazim ('eksposur' misalnya) hehe..

Komentar dia membuat saya berpikir, betapa sayangnya bahwa generasi muda Indonesia tidak banyak terekspos (!) ke sejarah.. Tidak cuma sejarah, minat membaca dan apresiasi seni misalnya minat mengunjungi museum juga tampaknya kurang. Tiap kali saya mengunjungi museum atau kamp konsentrasi, pengunjung asia yang biasa saya temui adalah mereka yang berkewarganegaraan Jepang atau Taiwan.

Apakah ini ada hubungannya dengan kondisi ekonomi yang lebih baik dan memacu mereka untuk lebih menghargai seni dan sejarah? toh tidak ada lagi kekuatiran "besok makan apa?", jadi mereka bisa berkonsentrasi ke hal-hal yang lebih tidak esensial? Intinya sih kurang kerjaan.. Hm, mungkin karena ini juga tingkat depresi di negara2 maju lebih tinggi daripada negara berkembang?

Sungguh disayangkan bahwa minat membaca dan apresiasi terhadap seni dan sejarah ini tidak pernah disosialisasikan di sekolah Indonesia. Kunjungan ke museum yang diorganisir sekolah? tiga tahun sekali saja sudah bagus.. Waktu saya di museum Louvre, saya melihat banyak grup anak-anak sekolah Perancis dengan bimbingan guru seni yang menjelaskan satu persatu latar belakang karya seni disana. Bahkan saya melihat grup anak-anak sekolah dari Jepang.. Di kamp konsentrasi Dachau, saya juga melihat banyak rombongan anak sekolah Jerman yang dipimpin oleh seorang pemandu yang menjelaskan dengan detail sejarah bangkitnya NSDAP (Nazi) sampai pembantaian massal yang terjadi disana. Pesan yang paling penting untuk anak-anak ini adalah ini sejarah kelam bangsa kita dan ini tidak boleh terjadi lagi. Indah bukan?

Saya beruntung lahir di keluarga yang cukup mapan dan punya minat membaca tinggi. Saat saya masih kecil dan belum bisa membaca, mama sering mendongeng untuk saya. Setelah saya bisa membaca, supply buku saya tidak pernah habis. Dari majalah Bobo, petualangan Enid Blyton, ensiklopedia anak-anak 'Mengapa begini mengapa begitu', dongeng Andersen, dsb. Orang tua saya tidak pernah bilang tidak bila saya minta dibelikan buku baru (sayang mereka sering bilang tidak kalau saya minta uang jajan tambahan atau mainan baru). Setelah agak besar, saya mulai baca buku koleksi mama, misalnya karangan Alexandre Dumas, the Perfumenya Dreyfuss, dsb. Buku koleksi papa? tidak pernah saya sentuh waktu itu..The Art of Happiness Dalai Lama, Strategi Perang siapa lah itu (Sun Tzu?), biografi2, dsb. Ah, membosankan dan tidak imajinatif. Mama juga sering membawa saya nonton film2 seperti Children of Heaven, Life is Beautiful, ... Mungkin dari situ saya berkenalan dengan tema humanisme dalam sejarah..

Saya jadi ingat, teman saya yang freak ini bilang alasan mengapa dia menyukai tema-tema aneh ini mungkin karena dia terlibat di organisasi mahasiswa waktu dia muda (!), dan mungkin juga ada hubungannya dengan fakta bahwa dia seorang Kristen di lingkungan mayoritas muslim. Sebagai kaum minoritas dia lebih sensitif.. Saya jawab,"Lah, apalagi gue.. kristen, cina lagi." :p Minoritas ganda. Mungkin pendapat dia benar, sebagai minoritas kita lebih struggle (apa sih kata Indonesianya?) dengan pertanyaan2 tentang eksistensi kita sebagai manusia, dan mungkin bisa lebih relate (?) dengan tema humanisme.

Ah, tapi saya juga punya banyak teman yang cina dan kristen, tapi mereka tenang-tenang saja koq, tidak punya minat juga ke yang aneh2 begini. Tampaknya ini berhubungan dengan karakter manusia, ada yang restless (tolong diterjemahkan?) dan banyak bertanya, ada juga yang cuek. Kadang saya iri terhadap orang-orang yang bisa cuek saja, mereka mungkin tidak banyak pikiran dan santai. Saya? mungkin botak atau mulai punya kerutan pada usia awal 30 --> yes!untung ada botox!

Dan teman saya ini bilang, fakta bahwa saya berjenis kelamin perempuan juga membingungkan karena lebih umum bahwa laki-laki yang lebih punya interes ke hal-hal seperti itu. Kalaupun perempuan, biasanya mereka spesialis, dalam arti profesi mereka memungkinkan mereka untuk bergelut dalam bidang ini, penulis misalnya. Uh, seksis dia! hehe. Tapi dia benar, dengan berat hati saya akui itu.. Tidak banyak teman perempuan saya yang punya interes yang sama. Karena kapasitas otak kita lebih kecil? atau karena lebih banyak hal esensial lain yang menarik perhatian kita, make up dan mode misalnya? Hm, sekarang saya sudah tahu resolusi tahun baru saya : mau jadi schikimicki!! yaay!

Schickimicki: party girl yang menitikberatkan penampilan. --> eeh? sounds like me juga koq.. :p Berarti saya sudah dekat ke pencapaian resolusi ini.

*Dunia modern didasarkan dari sejarah. Kalau kita tidak mengetahuinya, maka kita tidak mengetahui fakta mendasar tentang siapa diri kita. Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan, darimana kita berasal.. Kalau kita tidak tahu sejarah, maka kita tidak tahu apa-apa. Kita cuma sehelai daun yang tidak tahu bahwa diri kita merupakan bagian dari sebatang pohon. Dan alangkah indahnya jika kita semua bisa belajar dari sejarah, mungkin tidak ada perang, tidak ada kejahatan humanisme, singkatnya utopia.

iih.. susah loh ternyata nulis pake bahasa indonesia baku.. cape deeh.. mesti balik ke SMP lagi nih kayaknya..

bad days

1. Ga bisa masuk rumah 2 hari!
Gue ternyata ga multitasking. Hari Sabtu janjian sama Sonny. Lagi pake sepatu, Sonny telpon, sambil telponan, ambil tas, pake sepatu, keluar, "Brak!" tutup pintu.. Terus bengong deh gue... Soalnya gue ga bawa kunci! Dan itu pintu nyebelin kalo udah ditutup ga bisa dibuka lagi tanpa kunci.. huhuhu...

Akhirnya tetep pegi party bareng Sonny, toh pegi ga pegi juga sama aja ga bisa masuk.. Terus telpon Christian, minta tolong cariin Schlüsseldienst (tukang kunci) sama telponin tanya bakal bayar berapa. Mesti bayar 98€ bo! mo pingsan rasanya..

Christian bilang mungkin omnya bisa bukain pintu, soalnya dia udah beberapa kali kejadian juga. Maling kali ya omnya Christian? hehe..Yah, jadi Sabtu malem nginep tempat Yvonne, sampe minggu sore. Omnya Christian dateng minggu sore, eh tetep ga sukses juga jadi maling dadakannya.. Ya udah nasib...

Mulai sekarang gue titip kunci ke temen2 ah.. kapok!

2. Gue digosipin! asik..berasa seleb deh..
Ada temennya mantan (inisialnya: PH)yg nulis2 tentang gue di Note di Facebook yang bisa dibaca semua orang --> ya iyalah, gue aja bisa baca.. dan PH harusnya ga mau gue baca.. scr dia lg gosipin gue.. hehe

Dia nulis bahwa gue itu eine unglaublich eifersüchtige Freundin, intinya gue tuh cw yg unbelievably cembokuran deh.. yang bahkan cembokur sama alle gute Freundinnen (!SEMUA! temen cw yg deket sama mantan). Ih, lebay deh si mbak.. pake kata unglaublich segala..

Aduh.. itu si reporter koq kalo mau ngegosip ga pake klarifikasi ato riset dulu gitu yah? Soalnya beneran deh, dari hati nurani yang paling dalam dan jujur, gue ga pernah tuh ngerasa cembokur sama temen2 cw mantan.. Bingung, atas dasar apa dia nulis gitu tentang gue? dan ga kira2 lagi nulisnya pake publikasi di Facebook. aduh..malunya.. ngerusak pasaran gue aje... xD

Dan ga cuma itu.. PH juga nulis rekaman percakapan pribadi antara gue dan mantan. Si mantan sendiri sih yang cerita sama PH (Susah emang jadian sama orang ember). Saking personalnya gue pas baca ini note sampe merinding sendiri.. bacanya juga sambil rada diskip..malu bo.. Terus dia nulisnya ga pake nama samaran lagi.. halah, berita kriminal aja nama pelakunya biasanya dipakein inisial..

Sekarang gue ngerti rasanya jadi seleb dadakan (*tengil.com) dan berita cetak yg dipublikasikan ga dikonfirmasi dulu. Pengen marah deh.. ini judulnya BREACH OF CONFIDENTIALITY! halah.. kayak gue ngerti aje artinya..

Tapi bingung deh gue, gosipin gue koq ga lisan aja sih? penting gitu pake acara ditulis di notes di Facebook?? Gue pengen deh copy paste itu note tapi ntar dituntut deliberate copyright infringement lagi...

*tuh..baek kan gue..namanya aja gue pakein inisial... hihi.. *baek ato chicken takut orangnya baca? :p

Hm, saking ribetnya everything in one day, sampe lupa gue ini minggu advent ketiga

December 11, 2009

I love papa..

*got this from some indo. forum. Very touching.. thought I'll try to translate and share..
-------------------------------------------------------------------------

Normally a young woman who is working or studying abroad, away from her parents, will miss her mother.

But what about father?

Perhaps because it's mom who calls you regularly to ask what you're doing, but do you know that it's dad who reminds her to call you?

When you were little, mom was the one who told you stories and fairytales, but do you know that after coming home from work, with tired face, it was dad who asked her what you were doing the whole day..

When you were a little girl, daddy taught you how to ride a bike.. He would take off the extra side wheels once he thought you can.

Then mom would say,"Not yet dad.. Don't." She didn't want her little girl to fall and get hurt.

But do you realize? Father would let you pedal while watching you and taking care of you from behind, because he knew his little girl can do it.

When you cried and whined for a new toy or doll, mom would look at you with pity. But dad would sternly say,"Later, not now."

Do you know, dad said so because he doesn't want his girl to grow up being spoilt?

When you caught a cold, daddy would be worried and would shout,"I've told you no to drink cold water!"

Unlike mom who watched and advised gently, know that dad was really worried about you too.

When you're a teenager, you started demanding him to let you out at night, and he would firmly said no.

Do you know, he did that because you're very precious.. Afterwards you would get angry at him and slammed your room's door on him.. Mom would come knocking on your door and try to calm you down.

But do you know, that daddy closed his eyes and held his emotion, because he wanted to grant your wishes, but he had to take care of you..

When a boy called you or even came around, daddy would look super cool :)

When daddy even eavesdropped your conversation with the boy, did you realize that deep inside he felt jealous?

After you gained his trust and were allowed to go out at night, you would break his curfew.

So he would sit in the living room, worriedly waiting for you to come home.. And when he saw his little girl came home late at night, he would scold you.. Do you realize that's because he'd foreseen what he dreaded most, that his little girl would soon slip away from him..

After highschool, dad would force you to become a doctor or an engineer. Know that he did that because he's thinking about your future..But still he kept smiling and supporting you even if you chose other ways..

When you grew up and had to go away for your study, he took you to the airport and rigidly hugged you.. He smiled, gave you 'this and that' advice and told you to be careful..Deep inside, he wanted to cry like your mom and hold you tight..

But he only wiped away his tears from his eyes, patted your shoulder and said,"take care of yourself, dear."

Dad did it all for you to be strong, to be an adult..

When you needed money for your study and living, the first person who frowned was dad..He would work hard to provide your needs. But when your demand was no longer a new doll, and he knew he couldn't give you what you wanted, he would say,"No. Can't." But deep inside, he really wanted to say,"Yes dear, daddy will buy you that.."

Do you know, at that moment dad felt like a failure because he couldn't make his little girl smile..

When you graduated, dad would be the first one standing up and giving you applause. He would proudly smile seeing his little girl's becoming an adult.

And then, a man came to ask daddy's permission to take you away from him..

Dad would carefully give his permission because he knew, this man's going to replace him.

And at last, when daddy saw you at the altar with the man he thought deserves to take his place, he would smile happily..

But do you know, on this day he went behind the wall and cried?

Daddy cried because he's very happy and he would pray silently,"God, my job is done, my beloved little girl had become a beautiful grown woman. Please give her happiness."

Afterwards, daddy can only wait for your occasional visits with your children..with his greying hair and weakened arms which can't protect you from danger anymore..

Daddy has done his job..

Daddy is a figure who always has to look strong, even if he wanted to cry and couldn't hold his tears. He always has to be stern, even if he wanted to pamper you.

And he is the first person who always believes from the very beginning: "YOU CAN"
--------------------------------------------------------------------------------

*My papa didn't teach me how to ride a bike when I was little, but he taught me the most important thing in my life: how to be a realist and still look at the world with a smile and positive attitude. And he does always believe I can :)

Aku sayang papa..



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya..

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. ..

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...

December 9, 2009

what
am
I
?

A
chaos
symphony
of
some
nondescript
molecules

December 6, 2009

Angel's carol








Angels' Carol - John Rutter

Have you heard the sounds of the angel voices ringing out so sweetly,
ringing out so clear?
Have you seen the star shining out so brightly as a sign from God
that Christ the Lord is here?
Have you heard the news that they bring from heaven to the humble shepherds
who have waited long?
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
Hear the angels sing their joyful song.

He is come in peace in the winter's stillness,
like a snowfall in the gentle night.
He is come in joy. He is come in joy, like the sun at morning,
filling all the world with radiance and with light.
He is come in love as the child of Mary.
In a simple stable we have seen his birth.
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
Hear the angels singing 'Peace on earth'.

He will bring new light.
He will bring new light to a world in darkness,
like a bright star shining in the skies above.
He will bring new hope. He will bring new hope to the waiting nations.
When he comes to reign in purity and love. Let the earth rejoice.
Let the earth rejoice at the Saviour's coming.
Let the heavens answer with the joyful morn:
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
Hear the angels singing, 'Christ is born'|

*I loooove christmas carol, somehow reminds me of childhood.. This one is one of my faves..

December 2, 2009

For them I'll trade my soul


Ein Abschiedslied

Nehmt Abschied, Brüder, ungewiss
ist alle Wiederkehr,
die Zukunft liegt in Finsternis
und macht das Herz uns schwer.
Der Himmel wölbt sich übers Land,
Ade, auf Wiederseh'n!
Wir ruhen all in Gottes Hand,
Lebt wohl, auf Wiederseh'n.
Die Sonne sinkt, es steigt die Nacht,
vergangen ist der Tag.
Die Welt schläft ein, und leis' erwacht
der Nachtigallen Schlag.
So ist in jedem Anbeginn
das Ende nicht mehr weit.
Wir kommen her und gehen hin
und mit uns geht die Zeit.
Nehmt Abschied, Brüder, schließt den Kreis,
das Leben ist ein Spiel.
Nur wer es recht zu spielen weiß,
gelangt ans große Ziel.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Wenn du dich matt und ermüdet fühlst,

wenn die bestehende Gewissheit keine Geborgenheit mehr gibt,
wenn dich die Luft der Angewohnheit erstickt,
wenn du dich nach einer Befreiung von unendlich schweren Last sehnst,
wenn du keine weitere Tränen vergießen willst,
heisst das Aufgeben? Nein Schatz,
das ist die Courage um von einer vertrauten Annehmlichkeit herauszukommen
und die zukommende Ungewissheit mit einem Lächeln begrüßen zu können
Denn das Leben ist nur ein Spiel, mein Schatz,
nur ein Spiel.