June 2, 2011

True spirituality

Kapan kita akan bertanggung jawab untuk hari esok, apabila dalam benak kita masih digelayuti hantu2 irrasionalitas dan emosionalitas dalam berkeyakinan?

Ingat bahwa spiritualitas sebenar-benarnya tidak memaksudkan manusia melihat apa yang ada di seberang sana – di alam sesudah kematian, namun mencari makna terdalam dari kehadiran kita kini dan di sini, dalam ruang dan waktu ini, dalam kehidupan yang hanya sekali saja.

Spiritualitas sejati bukan tentang romantisme psikologis tentang kebenaran agama2 tertentu, bukan pula suatu bentuk pelarian kekanak-kanakan dari penderitaan hidup. Bukan pula tentang kesaksian pengalaman Out Of Body Experience, yang bisa saja hanyalah katarsis dari si pikiran.

Spiritualitas sejati adalah perjalanan rohani dan intelektualitas dalam memaknai hidup ini, kini dan di sini, yang menyadarkan akan keterhubungan kita dengan sesama, dengan alam, dengan kehidupan, dengan misteri dari kesegalaan ini.

By: Aajin sang Musafir

My humble translation:

When are we going to be able to take responsibility of the future if the mind is still burdened by religious irrationality and emotion?

True spirituality doesn't intend for a human being to see what is beyond -the after death realm- but for us to search for the deepest meaning of our present existence, in this space and time, in this one life.

True spirituality isnt about psychological romantism of some religion's truth, isnt about immature distraction or escape from life's misery. And not about testament of an out of body experience, which could merely be a brain catharsis.

True spirituality is an intellectual and spiritual journey in signifying this life, here and now, to recognize our connections with other human beings, nature, life and the mystery of this whole entity.


1 comment:

Anonymous said...

Hi mbak Wiwiek, salam kenal. Saya telah mengupload ebooks Aajin disinni, silakan baca jika anda berminat :) http://avenk27.wordpress.com/2012/11/02/unduh-ebooks-aajin-sangmusafir/